malamku biru ada disini
jendela hati membentang tawa
walau kulukis namamu pada sehelai angin
sedang imaji mengelana
terlihat muram suara getaran asa
pada sepucuk rindu aku bersua
seakan malam menyapa lelapku
pada keheningan tawa yang aku berikan untukmu
tiada henti angin mengembara
menembus kulit jiwa muda kita yang seakan rapuh
sejenak tersentak oleh desah sang sepi
kembali aku mencumbumu dalam diam hati ini
kemana arah yang semakin semu
bila gundah tiada akan berbeda
adakah ini jelmaan cinta yang sempat tertunda
atau hanya bisikan iblis yang pernah bersandar pada kegundahanku
jendela hati membentang tawa
walau kulukis namamu pada sehelai angin
sedang imaji mengelana
terlihat muram suara getaran asa
pada sepucuk rindu aku bersua
seakan malam menyapa lelapku
pada keheningan tawa yang aku berikan untukmu
tiada henti angin mengembara
menembus kulit jiwa muda kita yang seakan rapuh
sejenak tersentak oleh desah sang sepi
kembali aku mencumbumu dalam diam hati ini
kemana arah yang semakin semu
bila gundah tiada akan berbeda
adakah ini jelmaan cinta yang sempat tertunda
atau hanya bisikan iblis yang pernah bersandar pada kegundahanku
No comments:
Post a Comment