Showing posts with label diary. Show all posts
Showing posts with label diary. Show all posts

Opini Tentang Sahabat

Banyak orang bilang… sahabat sejati itu hanya datang sekali seumur hidup bahkan mungkin tidak akan pernah didapat selama hidup… benarkah itu??
Ada satu perbedaan antara menjadi seorang teman dan menjadi seorang Sahabat.

seorang teman adalah seorang yang namanya kamu ketahui, yang kamu lihat berkali-kali, yang dengannya mungkin kamu miliki persamaan, dan yang disekitarnya kamu merasa nyaman. Ia adalah orang yang dapat kamu undang ke rumahmu dan dengannya kamu berbagi.
Namun mereka adalah orang yang dengannya tidak akan kamu bagi hidupmu, yang tindakannya kadang2 tidak kamu mengerti karena kamu tidak cukup tahu tentang mereka.


seorang sahabat adalah seseorang yang kamu cintai. Bukan karena kamu jatuh cinta padanya, namun kamu peduli akan orang itu, dan kamu memikirkannya ketika mereka tidak ada.
Sahabat adalah orang dimana kamu diingatkan ketika kamu melihat sesuatu yang mungkin mereka sukai, dan kamu tahu itu karena kamu mengenal mereka dengan baik.
Mereka adalah seseorang yang fotonya kamu miliki dan wajahnya selalu ada di kepalamu.

Mereka adalah seseorang yang kamu lihat dalam pikiranmu
Mereka adalah seseorang yang diantaranya kamu merasa aman karena kamu tahu mereka peduli terhadapmu.
Mereka menelpon hanya untuk mengetahui apa kabarmu, karena sahabat sesungguhnya tidak butuh suatu alasanpun.

Mereka berkata jujur dan kamu melakukan hal yang sama.
Kamu tahu bahwa jika kamu memiliki masalah, mereka akan bersedia mendengar.
Mereka adalah seseorang yang tidak akan menertawakanmu atau menyakitimu,
dan jika mereka benar2 menyakitimu, mereka akan berusaha keras untuk memperbaikinya.
Mereka adalah orang-orang yang kamu cintai dengan sadar ataupun tidak.

Mereka adalah seseorang dengan siapa kamu menangis, atau seseorang yang menangis karena berat untuk berpisah denganmu.

Mereka adalah seseorang yang pada saat kamu peluk, kamu tak akan berpikir berapa lama memeluk dan siapa yang harus lebih dahulu mengakhiri.

namun apapun itu,
sahabat bukanlah sebuah bayang2, yang ada jika ada sinar dan pergi jika sinar itu menjauh.

Junkies Cilik

Setiap Saat kita baca penangkapan gembong-gembong narkoba kelas kakap. Tak henti-hentinya kita baca, penggrebegan tempat-tempat pembuatan ekstasi terbesar, tapi mengapa kita juga baca penderita dan pemakai narkoba tiap tahun malah meningkat?

Suatu malam ketika sedang jalan2 dengan 'tunggangan' motor kesayangan menikmati udara malam di kota Surabaya sambil menghabiskan waktu malam minggu seorang diri, sejenak kedua bola mata saya terpaku melihat segerombolan anak2 jalanan di daerah Surabaya Pusat.Dengan Berpakaian mirip seorang rocker, gerombolan anak2 tersebut terlihat 'berpesta' di pinggir jalan dengan ditemani beberapa botol minuman keras dan ganja.

Sekilas jika Dilihat secara 'kasat mata', para pengendara mungkin akan berpendapat bahwa mereka hanya 'berpesta' biasa, namun bagi saya yang juga pernah merasakan menjadi anggota 'alumni' dari "pesta" seperti itu merasa miris.Bagaimana tidak karena diantara gerombolan anak2 tersebut terdapat seorang bocah yang saya rasa belum pantas mengenakan pakaian ala 'rocker' itu. Apalagi jika harus "join" dalam 'pesta' yang bagi saya pribadi cukup bikin kepala 'berat'.
Ada Apa dengan bangsa ini?

Pernah seorang teman berkata pada saya, "Jangan kaget kalau Narkoba mirip air laut yang tak pernah habis, kan oknum aparat polisi atau tentara ternyata juga menjadi 'beking' dari peredaran barang haram tersebut".
Perputaran narkoba yang tiada habisnya itu, memang menyedihkan. Kekuatan yang paling dahsyat untuk menangkalnya adalah diri kita sendiri. Sekali jatuh, teruruklah kita.

Modern JIlbab

Rintik hujan malam ini tidak menghalangi niat saya untuk 'berpetualang' mencari buku tentang musik di
salah satu mall kota saya. tapi emang dasar saya yang belum keramas (sial) atau memang bukunya yang
sudah habis, sehingga dengan rasa kecewa saya langsung cabut dari salah satu outlet buku yang cukup terkenal tersebut.
dengan sedikit 'grundel' saya naik lift untuk cari makan di lantai atas.
Sejak tadi pandangan mata saya tertuju pada 3 cewek berjilbab yang duduk tidak jauh dari tempat saya
makan di foodcourt Royal Plaza Surabaya.
para wanita berjilbab itu seakan cuek saja dengan dandanan mereka yang sedikit 'aneh' menurut saya,
setelan T-shirt ketat dipadu dengan celana jeans dan jilbab.
Jancok...Gatheli..., teriak saya dalam hati. tinggal menambahkan Jilbab pasti mereka Ibarat artis2 dangdut Indonesia yang mayoritas terlihat seksi.
Cukup lama saya termenung dan memperhatikan tingkah laku mereka yang sedang asik berbincang tentang
sesuatu yang saya sendiri tidak tahu sambil menikmati minuman, "apakah mereka tidak sadar kalo cara
berpakaian mereka salah?", kataku dalam hati.
memang pegetahuan saya tentang agama agak kurang, tapi sedikit banyak saya tersentuh sebagai seorang
muslim. Inikah trend Mode Pemudi Muslim Indonesia?
hingga tiba2 sebuah telepon 'panggilan' untuk menjemput cewekku yang 'absen' malam minggu ini karena
kerja membuatku tersadar dari lamunan.

Malam di ujung jalan

jam tangan ku menunjukan setengah 12 malam ku bergegas keluar dari tempat yg sebetulnya blom pantas untuk di sebut kantor…
di perjalanan, deru motor ku di hentikan rona merah lampu jalan..
tiba2 di sebelah ku seorang anak kecilyg membawa tentengan koran atau apa aku juga kurang jelas..
dia bilang “mas nunut sampek kono mas..”sambil dia menunjuk arah yg hendak di tuju,,
ku diam.. smbil menepuk jok belakang ku memberi isyarat padanya untuk naik..
sebenarnya aku sudah punya rencana lain di dalam hati..
q tanya,.. “wes mangan kowe le???”
“durung mas,..”katanya..
langsung saja ku cari warung nasi terdekat...
waktu itu aku lihat wajahnya heran bercampur harap..lucu melihat ekspresinya..
“peseno le..” kata ku..
bergegas dia memesan makanan yg sepertinya sudah dia incar semenjak turun dri motor tadi..
sambil makan aku melamun mengingat masa kecilku yang kurang lebih sama dengannya.
sesaat setelah tersadar dari lamunan aku melontarkan sedikit pertanyaan2 yg sebetulnya itu adalah pertanyaan untuk diri ku sendiri..
dy menjawab dan sesekali bercerita tentang hidup nya…
dalam hati cuma berkata..
aku..dia..ternyata punya ambisi yang hampir sama..
aq mendapat semangat dan pelajaran hidup baru dari anak itu..
anak itu mengajarkan sesuatu pada ku tanpa ada sikap menggurui..
yah akhirnya aku antarkan dia ke tempat yang dia mau..
tanpa ucapan terima kasih dia langssung berlari ke suatu arah dan menghilang pergi..

Diskriminasi Jenazah

Saya bangga dan merasa nyaman hidup di negara Indonesia yang terkenal akan semboyan Bhineka Tunggal Ika. meski beragam suku dan budaya ada disini tapi tetap bergandengan dan berjabat tangan satu sama lain.
namun di jaman yang katanya serba digital dan modern ini ternyata masih ada diskriminasi. meski secara tidak langsung kita rasakan namun hal ini masih ada.
sebagai contoh pada saat saya 'ngelayat' salah seorang teman yang kehilangan orang tuanya di daerah Masjid Ampel Surabaya. disitu saya melihat masih adanya diskriminasi dimana jenazah orang yang 'keturunan kerajaan' yang dimakamkan secara khusus dan mendapat perlakuan khusus dibandingkan jenazah orang 'biasa'.
walaupun semasa hidupnya jenazah orang yang 'keturunan kerajaan' tersebut hidup dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. tapi keluarganya memperlakukannya secara berbeda ketika dia meninggalkan negeri Indonesia untuk selama lamanya.
tapi sebagai manusia yang masih berpijak pada negeri yang ber Bhineka Tunggal Ika saya harus menghormati hal tersebut, walaupun agak lucu juga melihatnya.

Realita Musik Indonesia

Secara kualitas sebenarnya kita tidak kalah dengan musisi luar negeri.
banyak musisi kita seperti Balawan dengan 'Magic Eight Finger' nya, Power Metal yang pernah disebut sebagai 'Dream Theather Indonesia', Iwan Fals sang 'Bob Dylan Indonesia', atau Slank sang Legenda Hidup Rock n roll
tapi mengapa di berbagai media banyak bermunculan band dan penyanyi yang cengeng dan cuma modal penampilan?
Apakah tidak ada regenerasi Musik di Negara kita?, tapi melihat maraknya komunitas Indie musik yang semakin bermunculan sekarang adalah mustahil jika faktor regenarasi yang menjadi penyebab.
Sadar atau tidak masalah utama yang kita hadapi sebenarnya adalah selera penikmat musik kita yang masih 'datar', dan selalu mengagungkan konsep 'easy listening'.
dan hal ini diperparah dengan adanya tingkat pembajakan yang masih tinggi dari para oknum yang tidak bertanggung jawab
coba bayangkan jika selara penikmat musik kita sudah tidak 'datar'?, mungkin media Radio, Televisi dan lain2 pasti tidak akan memunculkan band2 atau penyanyi 'sampah' seperti yang kita lihat sekarang ini.
Untuk apa kita memiliki musisi yang berkelas seperti Balawan, Iwan Fals atau Slank jika yang banyak muncul di media adalah band2 atau penyanyi 'sampah' yang menyanyikan lagu2 melayu!!
dan saya hanya bisa diam sambil marah2 dalam hati...
Marilah kita berkaca pada diri sendiri untuk memajukan musik Indonesia agar semua ini bisa berubah...

Fakta Musik di Indonesia

Dulu di era 80-an Indonesia sempat diharu biru oleh lagu-lagu cengeng yang benar-benar membuat beberapa kalangan kritis untuk menghentikan lajunya perkembangan lagu2 dengan tema semacam itu.
Dan sekarang fenomena unik terjadi di Indonesia lagi, yakni tentang pemborbardiran grup band baru dengan lagu yang sederhana namun justru menjadi idola dan booming. Kita ambil contoh Kangen band, orang bilang lagunya kacangan, bahkan ada grup rap yang sengaja menciptakan lirik lagu untuk menghujat mereka.
Namun dibalik itu semua lagu2 dari Kangen band laris manis di pasaran. Bahkan penjualan kaset mereka mencapai omzet yang luar biasa.
Bahkan ini ada kisah lucu benar2 terjadi saat konser grup musik cadas EDANE di Sleman2007 lalu. Saat itu MC meminta pada penonton untuk maju ke panggung.
Ada 3 penonton dengan pakaian rocker habis, saat ditanya dan disuruh menyanyikan lagu kesukaannya, eh… dengan fasihnya mereka nyanyi “ Pacarku…”(lagunya Kangen Band). Mungkin bisa saja kalau kalangan rock tidaklah terwakili secara detail oleh 3 rocker yang naik kepanggung malam itu. Tapi setidaknya secara random lagunya Kangen band sangat dikenal oleh penonton yang hadir di malam itu.
Mau cengeng atau tidak, nyatanya begitulah yang terjadi di dunia musik Indonesia. Era setelah Ada Band, Ungu, Peterpan, banyak kita jumpai boys band - boys band yang kita pun tidak hafal untuk menyebutkan satu per satu namanya. Mulai dari Radja [EMI], ST12 [Trinity], Anima [SonyBMG], Matta [EMI], Bre [Warner], Vagetoz [SonyBMG], Satria Band [DNB], Kojo [Warner], dan lain sebagainya.
Ciri khasnya sama, mereka menjual lagu dengan lirik dan nada yang simpel, seperti Ketahuan - nya Matta Band, Jujur - Radja, selain Pacarku milik Kangen Band. Diluar boys band, kita juga mengenal T2 yang dikenal lewat lagunya OK! Faktanya, lagu-lagu yang dianggap “kacangan” ini lebih mudah ‘masuk’ ke masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak sampai orang tua bisa menyanyikan potongan lagunya. Bahkan di sejumlah radio lokal, lagu-lagu tersebut menjadi top request dan masuk ke peringkat tangga lagu.
Mau kacangan, mau katro’, mau tidak elite, mau bagaimana lagi orang banyak yang suka….Ya begitulah pendengar kita.

Menikah dengan non Muslim

Muslimah Menikah dengan Laki-Laki Non Muslim.

Tidak ada seorang ulama pun yang membolehkan wanita muslimah menikah dengan laki-laki non muslim, bahkan ijma’ ulama menyatakan haramnya wanita muslimah menikah dengan laki-laki non muslim, baik dari kalangan musyrikin (Budha, Hindu, Majusi, Shinto, Konghucu, Penyembah kuburan dan lain-lain) ataupun dari kalangan orang-orang murtad dan Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashrani).

Hal ini berdasarkan firman Allah
“Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka, maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kemba-likan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir, mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka.” (Al Mumtahanah: 10)

Di dalam ayat ini, sangat jelas sekali Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan bahwa wanita muslimah itu tidak halal bagi orang kafir. Dan di antara hikmah pengharaman ini adalah bahwa Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya.Dan sesungguhnya laki-laki itu memilki hak qawamah (pengendalian) atas istrinya dan si istri itu wajib mentaatinya di dalam perintah yang ma’ruf. Hal ini berarti mengandung makna perwalian dan kekuasaan atas wanita, sedangkan Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak menjadikan kekuasaan bagi orang kafir terhadap orang muslim atau muslimah.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
“Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir atas orang-orang mu’min.” (An Nisaa: 141).Kemudian suami yang kafir itu tidak mengakui akan agama wanita muslimah, bahkan dia itu mendustakan Kitabnya, mengingkari Rasulnya dan tidak mungkin rumah tangga bisa damai dan kehidupan bisa terus berlangsung bila disertai perbedaan yang sangat mendasar ini. Dan di antara dalil yang mengharamkan pernikahan ini adalah firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala ,
“Dan jangalah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu’min) sebelum mereka beriman.” (Al Baqarah: 221).
Di dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang para wali (ayah, kakek, saudara, paman dan orang-orang yang memiliki hak perwalian atas wanita) menikahkan wanita yang menjadi tanggung jawabnya dengan orang musyrik. Yang dimaksud musyrik di sini adalah semua orang yang tidak beragama Islam, mencakup penyembah berhala, Majusi, Yahudi, Nashrani dan orang yang murtad dari Islam.

Ibnu Katsir Asy Syafi’iy rahimahullah berkata, “Janganlah menikahkan wanita-wanita muslimat dengan orang-orang musyrik.” Al Imam Al Qurthubiy rahimahullah berkata, “Janganlah menikahkan wanita muslimah dengan orang musyrik. Dan Umat ini telah berijma’ bahwa laki-laki musyrik itu tidak boleh menggauli wanita mu’minah, bagaimanapun bentuknya, karena perbuatan itu merupakan penghinaan terhadap Islam.
Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata, (Ulama ijma’) bahwa muslimah tidak halal menjadi istri orang kafir. Syaikh Abu Bakar Al Jaza’iriy hafidhahullah berkata, “Tidak halal bagi muslimah menikah dengan orang kafir secara mutlaq, baik Ahlul Kitab ataupun bukan.”
Syaikh Shalih Al Fauzan hafidhahullah berkata, “Laki-laki kafir tidak halal menikahi wanita muslimah, berdasarkan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala,“Dan jangalah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu’min) sebelum mereka beriman.” (Al Baqarah: 221). Jelaslah bahwa pernikahan antara muslimah dengan laki-laki non muslim itu adalah haram, tidak sah dan bathil.
Pernikahan Laki-Laki Muslim dengan Wanita Non Islam.
Sebagaimana wanita muslimah haram dinikahi oleh laki-laki non muslim, begitu juga laki-laki muslim haram menikah dengan wanita non Islam, berdasarkan Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman.” (Al Baqarah: 221). Ayat ini secara umum menerangkan keharaman laki-laki muslim menikah dengan wanita musyrik (kafir), meskipun ada ayat yang mengecualikan darinya, yakni untuk wanita ahlu kitab, yang akan kita bahas nanti. Tidak boleh seorang muslim menikahi wanita Budha, Hindu, Konghucu, Shinto, wanita yang murtad dari Islam. Dan jika seorang laki-laki kafir masuk Islam sedangkan istrinya tidak atau bila si istri murtad dari Islam, maka dia harus melepaskannya, berdasar-kan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
“Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan wanita-wanita kafir.” (Al Mumtahanah: 10). Di dalam hal ini, sama saja baik wanita itu murtad masuk agama Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashrani) atau agama lainnya atau tidak masuk agama mana-mana atau dia itu tidak shalat, tetap pernikahannya lepas, karena Islam tidak mengakui statusnya saat masuk agama barunya, berbeda kalau memang dia dari awalnya termasuk Ahlul Kitab, maka hal ini memiliki hukum tersendiri.
Namun dari keharaman menikahi wanita kafir ini dikecualikan terhadap wanita dari kalangan Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashrani) yang memang sejak awal dia memeluk agama ini, bukan karena murtad, ini adalah pendapat Jumhur Ulama,11 yang didasarkan pada Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala , “Dan (dihalalkan bagi kalian meni-kahi) wanita-wanita yang menjaga kehor-matan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kalian.” (Al Maidah: 5)
Namun demikian, para ulama meng-anggap makruh12 pernikahan muslim dengan wanita Ahlul Kitab. Umar Ibnu Al Khaththab Radhiallaahu anhu pernah memerintahkan Hudzaifah agar melepas istrinya yang beragama Yahudi, beliau berkata, “Saya tidak mengklaim itu haram, namun saya khawatir kalian mendapatkan wanita-wanita pezina dari mereka.” Ibnu Umar Radhiallaahu anhu berpendapat, haram hukumnya menikahi wanita Ahlul Kitab. Beliau berkata saat ditanya tentang laki-laki muslim menikahi wanita Yahudi atau Nashrani, “Allah Subhanahu wa Ta'ala mengharamkan menikahi wanita-wanita musyrik atas kaum muslimin dan saya tidak mengetahui sesuatu dari syirik yang lebih dahsyat dari perkataan wanita, bahwa Tuhannya adalah Isa, atau hamba dari hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala.” Namun sebenarnya ada perbedaan antara syiriknya orang-orang musyrik dengan syiriknya Ahlul Kitab, yaitu kemusy-rikan di dalam keyakinan orang musyrik adalah asli (pokok) ajaran mereka, sedangkan syirik pada Ahlul Kitab adalah bid’ah di dalam agama mereka, ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t.16
Dan perlu diingat bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala hanya membolehkan menikahi wanita Ahlul Kitab, jika wanita itu wanita yang selalu menjaga kehormatannya, selain mereka, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengharamkannya. Selanjutnya kita patut bertanya, “Adakah wanita ahlul kitab yang mampu menjaga kehormatannya?” Realitas menunjuk-kan, wanita-wanita muslim pun banyak yang tak sanggup menjaga kehormatan diri mereka, yang di antaranya disebabkan oleh profokasi wanita ahlul kitab. Yang terpengaruh sudah begitu parah keadaannya, bagaimana lagi yang mempengaruhi (yang merupakan sumber kehinaan diri). Untuk itu, setiap muslim dituntut agar bersikap selektif dan waspada demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi dalam hal yang menyangkut keselamatan akidah dan masa depan Islam dan kaum muslimin. Wallahu a’lam. (Abu Sulaiman)