Manajemen Jhon Paul Ivan

Untuk grup band sekelas Boomerang, tak cuma dibutuhkan kepiawaian bermain alat musik saja. Tapi, bagaimana memanej band agar tetap utuh juga sangat diperlukan. Di Boomerang, personilnya menyadari, mereka tak hanya melulu tampil, tapi juga harus punya kesamaan visi supaya band nya tetap utuh.

Bicara soal visi dan gaya manajemen band ini, rupanya di Boomerang sendiri, ada personil yang ‘cukup repot.’ Tanpa mengurangi peran personil lainnya, gitaris Boomerang, John Paul Ivan, punya power lebih disitu.

Ada sederet kesibukkan cowok gondrong yang sudah mirip dengan Slash, mantan gitaris Guns n’Roses. Persoalan permainan musik dan peralatan, dalam hal ini gitar misalnya. Bayangkan, suatu saat ketika tampil di panggung live. Lagu yang Anda mainkan ternyata menuntut tuning (seteman) gitar bermacam-macam. Mau tak mau harus menyiapkan beberapa gitar dengan seteman berbeda. Menurut John, untuk mengatasi hal itu, paling ideal adalah menggunakan gitar dengan neck ganda.

Namun tentu saja untuk mendapatkan gitar dengan neck ganda tidaklah mudah. Selain langka di pasar, kalaupun ada, pasti harganya mahal. Untuk sementara, pengalaman Ivan mungkin bisa kamu jadikan pelajaran.

Nah, disinilah peran John mulai kentara. Dialah yang paling suka otak-atik berbagai piranti musik mulai dari gitar, ampli hingga effect. Konon, menurut pengakuan personil lainnya, soal otak-atik ini memang sudah jadi kegemarannya sejak ia menekuni gitar elektrik. Jangan heran jika ia sering mengganti pick up gitar yang baru dibelinya. Itu dilakukan demi mendapatkan sound yang sesuai dengan selera atau kebutuhan komposisi yang ditulisnya. ''Aku menjadi kenal berbagai warna sound,'' ungkap putra pertama pasangan Poerwandi dan Lies Widjaya ini.

Kebolehan Ivan dalam mengolah sound gitar ternyata menarik perhatian pihak pabrik gitar Carvin, di Amerika. Alhasil, ia pun dikontrak untuk mempromosikan merek itu. Terutama saat pentas dan rekaman. Apalagi gaya John asik banget kalau sudah di atas panggung.

Dalam bulletin SIT NEWS, yang diterbitkan SIT Strings CO., Inc Amerika, pernah ditulis tentang Ivan. "Boomerang adalah grup papan atas Indonesia yang dikenal setia di jalur musik rock. Penampilannya di panggung sangat agresif dan enak ditonton. Bisa disebut, Ivan adalah 'otak' Boomerang."

Ivan agaknya memang layak mendapat pujian seperti itu. Lelaki kelahiran Surabaya 3 Januari 1971 ini tidak hanya bertugas sebagai gitaris merangkap vokalis. Ia bahkan sempat ikut mengatur manajemen grup itu. Dalam setiap pembuatan album, Ivan juga selalu membantu menangani proses mixing. Hal inilah yang di atas ditulis, tak hanya kemampuan musikal saja, tapi kemampuan menejerial yang juga dipunyainya.

Sebenarnya, tidak terlalu mengherankan kalau Johanes Paulus Ivan (nama aslinya), jago urusan gitar ini. Ayah satu anak ini mulai belajar gitar sejak umur 15 tahun kala duduk di kelas III SMP di sekolah musik JVC Surabaya. Awalnya, yang dipelajari adalah gitar klasik. Setengah tahun kemudian, ia memutuskan untuk memperdalam gitar elektrik. ''Band yang saya sukai pertama kali adalah Kiss. Saya mengenalnya dari Lucky, gitaris Power Metal yang kebetulan teman satu kelas,'' kata musisi yang menyukai musik Rock & Blues.

Proses belajar itu terus dikembangkan di SMA dengan cara mengambil pelajaran ekstra kurikuler musik. Di bangku kelas III bersama teman-teman sekolahnya ia membentuk grup band bernama RADD yang kerap membawakan lagu-lagu Kiss. Lulus sekolah, Ivan menjatuhkan pilihan pada musik sebagai jalan hidupnya dengan membentuk Lost Angel, cikal bakal Boomerang.

Ivan terbilang gitaris yang suka sekali berimprovisasi. Kala masih sering membawakan lagu-lagu grup lain, misalnya, ia sama sekali tidak mau mencontek begitu saja. Tetapi terlebih dahulu ia akan mengolahnya menjadi bentuk yang lain. Ia mengaku, dengan cara ini merasa enak karena bisa memainkannya dengan hati sendiri. Keuntungan lain, ia dengan cepat mampu mengembangkan tekniknya sendiri.

Jimi Hendrix adalah musisi yang sangat mempengaruhi permainan laki-laki yang mempunyai hobi travelling ini. ''Saya suka lagu Purple Haze,'' ujar Ivan. Tetapi kala memainkan lagu ini atau lagu-lagu Jimi Hendrix lainnya, Ivan tidak pernah meniru persis teknik permainan Jimi. Tetapi, ''semangatnya yang aku ambil.''

Selain Jimi Hendrix, Ivan menyebut nama Joe Satriani. Sebagai pengagum, ia sangat menyukai lagu-lagu Joe Satriani. Tetapi, jarang sekali memainkan lagu-lagu Joe. ''Aku terpengaruh oleh nuansa lagunya,'' ungkap suami Maurren ini. Jangan heran jika nuansa musik Joe (tanpa disadari) hampir selalu muncul dalam lagu-lagu Boomerang, seperti lagu Debu Sahabatku pada album X'Travaganza. ''Ya, muncul dengan sendiri saat membikin lagu,'' ujar Ivan berkilah.

Kehadirannya di Boomerang memang vital. Selain permainan musiknya yang cukup berpengaruh, gaya manejemennya cukup membantu band secara keseluruhan. Soal, menjadi manejer sekaligus pemain, penganut Katholik taat ini, hanya tersenyum, “Mungkin suatu saat. Kalau sekarang jangan dulu deh,” imbuhnya sambil terkekeh. [joko/foto: musa]

sumber : TEMBANG.com

No comments: