Larut

aku berhenti sejenak di reruntuhan sikap.
tak kutemukan desah nafas didalamny.
hanya tangisan jiwa terpancar dari kedua bola mata yang seakan ingin mencengkeramku.
jangan teruskan karena aku tak sanggup...!

Sudahkah kau mengetahuinya?
atau memang kau telah mengakuinya?
barangkali desah lembutmu padaku itulah jawabnya.

Takdir ini milik kita, walau kita tahu semua takkan mudah.
aku disini tetap berlari menuju kedamaian dalam hati seseorang.
karena terbaik yang kuinginkan.

Pulanglah jika kau menjadi munafik.
jangan mendambaku seperti itu karena aku lelaki lemah.
atau...
mendekatlah jika memang kau merasa egois.
karena bagiku cinta ini bagaikan kepingan yang selalu memiliki dua sisi yang berbeda.



//My room 050909//

2 comments: