Bayi Kembar

Dahulu kelahiran bayi kembar merupakan suatu hal yang aneh. Tapi kini hal tersebut bukanlah sesuatu yang aneh lagi, banyak lahir bayi kembar karena efek dari perawatan kesuburan sang ibu. Bayi kembar tiga atau 4 bukan lagi hal yang aneh. Saking banyaknya, dalam satu Taman Kanak-kanak saja terdapat 20 persen anak kembar.

Selama periode 1980 hingga tahun 2002 di Amerika telah terjadi lonjakan angka ibu melahirkan bayi kembar hingga 65 persen. Di Amerika sendiri terdapat lonjakan bayi kembar hingga mencapai 3 persen diantaranya 128.665 kembar dua, 7.110 kembar tiga, 468 kembar lima dan 85 kembar lebih dari lima. Selain itu didapatkan pula terjadi kenaikan usia ibu yang hamil pada usia 30-an dan 40-an tahun dari 2 persen menjadi 9,1 persen.

Bayi kembar bisa terjadi dengan dua cara. Dalam kasus kembar identik (monozigot) yaitu satu sel telur menghasilkan dua embrio yang berjenis kelamin sama dan dengan DNA yang sama. Sedangkan yang kedua kembar saudara (fraternal/dizigot) yaitu berasal dari dua sel telur dan dua sperma yang berbeda, sehingga bisa berbeda jenis kelamin dan secara genetik seperti saudara biasa.

"Kejadian kembar fraternal akhir-akhir ini meningkat, hal ini lebih sering diakibatkan oleh perawatan kesuburan yang dilakukan oleh perempuan," ujar Dr F. Sesi Cole, direktur dari Newborn Medicine di St. Louis Children's Hospital, St. Louis, AS, seperti dikutip dari ABCNews, Kamis (3/12/2009).

Perawatan hormon yang dilakukan merangsang ovarium untuk memproduksi sel telur lebih dari satu. Dalam pembuahan secara in vitro (bayi tabung), dokter akan membuahi dan menanam kembali beberapa sel telur untuk meningkatkan peluang seorang perempuan mengalami pembuahan. Semakin banyak sel telur yang ditanam, maka semakin besar peluang untuk hamil.

Seperti yang dialami oleh Mary Beth Stevenson berhasil melahirkan bayi kembar tiga yaitu dua perempuan dan satu laki-laki. Pada usia 34 tahun, Mary sempat melakukan in vitro fertilisation/IVF (bayi tabung) dan berhasil hamil setelah mencoba untuk yang keenam kali. Sebelumnya Mary sempat hamil dan mengalami keguguran.

"Saya hanya ingin punya satu anak yang sehat, tapi sekarang saya sangat bahagia karena memiliki tiga anak," ungkap Mary.

Cole menambahkan tidak semua cerita kehamilan bayi kembar menyenangkan, barapa jumlah bayi kembar yang dikandung bisa menimbulkan risiko lahirnya bayi prematur dan ini bahaya bagi ibu dan bayi-bayinya. Kelahiran prematur terjadi jika belum mencapai usia kehamilan 37 minggu.

Ada sebuah kasus di Arizona, seorang ibu melahirkan bayi kembar enam. Semua bayinya selamat tapi sang ibu justru mengalami gagal jantung berat setelah melahirkan. Sementara dalam beberapa kasus lain terkadang dokter dan ibu harus membuat keputusan sulit untuk menggagalkan satu atau lebih janin dalam kehamilan kembar untuk bisa mempertahankan kehidupan yang lain.

No comments: