Dalam Diam

Tulisanku berhenti sampai disini,
karena sebuah kata yang kucari ternyata tak ada
meski sudah berkali-kali kucari.
Hingga kebisuan hinggap di ujung penaku yang membeku

kenapa harus ada kesedihan dan air mata saat kau pergi.
Jika setiap yang datang memang harus pergi
dan yang pergi belum tentu akan kembali
aku mengerti akan semua itu.

Tidak...,
Tidak akan kusebut lagi namamu,
karena itu hanya membuatku kosong

Namun benarkah hati adalah sebuah ruang mati?
barangkali tidak,
karena kau tetap melintas dan mengisi setiap sudut sepi dan mimpi.

atau...
barangkali aku hanya bisa berhenti memikirkanmu,
tapi tidak melupakanmu

No comments: