Kendali Mimpi

aku berlari di gelapnya malam,
jauh berlari ke ujung ketidakpastian.
sudah kugapai tapi kulepas lagi
terkubur sudah tertatih sedih.

gelisah tiada akhir hinggap di ujung jemariku
ada apa dengan kata-kata yang terucap?
goresan luka menyayat jiwanya
tautan mimpi terusik lara

adakah disana dia merasa bahagia
tertawa lepas dibawah awan
atau barangkali tidak.
gejolak ini bertanya pada kebisuan yang menemani

sekilas cahaya meredam gelisahku
bukan nyanyian atau canda tawa
sesuatu yang mungkin selama ini kucari
sesuatu yang membeku dan tak pernah mencair dalam darahku

gelap malam sampaikan salamku
mungkin esok aku sudah sampai
resah jiwa kabarkan padanya,
mungkin nanti aku akan menemuinya

No comments: